GHOST IN THE CELL, Comebacknya Joko Anwar bersama Come and See Pictures mengusung genre Horor Comedy setelah 2 dekade
Joko Anwar Kembali ke Komedi lewat Film Ghost in The Cell, Dengan Jajaran Pemeran Bertabur Bintang, Salah Satunya Abimana Aryasatva vang Kembali ke Layar Lebar Ghost in The Cell menjadi momentum kembalinya penulis & sutradara Joko Anwa ke genre komedi setelah 2 dekade lewat Janji Joni (2005).
Jakarta, 25 Juli 2025 -- Come and See Pictures merilis Film terbaru Joko Anwar bergenre Horor Comedy
Film GHOST IN CELL
Berlokasi di Epicentrum XXI
Di hadiri oleh
• Tia Hasibuan (Produser)
• Joko Anwar (Sutradara)
• Abimana Arystya
• Morgan Oey
• Endy Arfian
• Mike Lucock
• Haydar Salishz
• Aming
• Ho Yuhang
• Magistus Miftah
• Kiki Narendra
• Tora Sudiro
• Bront Palarae
• Lukman Sardi
• Danang Suryonegoro
• Dewa Dayana
• Yoga Pratama
• Rio Dewanto
• Almanzo Yonoralma
• Arswendy Beningswara
• Faiz Vishal
• Jaisal Tanjung
Rumah Produksi Come and See Pictures bersiap merilis film terbaru Ghost in the Cell (Hantu di Penjara) tahun depan. Setelah sukses di box njara office dengan genre thriller action dewasa Pengepungan di Bukit Duri, penulis dan sutradara Joko Anwar menggarap genre horor komedi melalui film Ghost in The Cell (Hantu di Penjara), yang telah dinantikan para penggemar setianya begitu lama. Terakhir, Joko menggarap genre komedi melalui film Janji Joni (2005), 2 dekade silam, yang juga menjadi debutnya. Film yang diproduseri oleh Tia Hasibuan ini menjanjikan sesuatu yang berbeda dari garapan rumah produksi sebelumnya. Abimana Aryasatya memimpin jajaran pemeran bertabur bintang. Film ini sekaligus menandai kembalinya Abimana ke layar lebar, setelah terakhir kali enam tahun silam lewat Gundala (2019), yang juga disutradarai oleh Joko Anwar. Ghost in The Cell turut dibintangi oleh pemeran laki laki dari lintas generasi yang sudah menjadi pemain reguler Joko Anwar di antaranya adalah Bront Palarae, Danang Suryonegoro, Endy Arfian, Lukman Sardi, Mike Lucock, Yoga Pratama, Morgan Oey, Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, Tora Sudiro, Almanzo Konoralma, Haydar Salishz, Arswendy Bening Swara, Dewa Dayana, Faiz Vishal, Jaisal Tanjung, dan Ho Yuhang serta memperkenalkan Magistus Miftah. Bagi Lukman Sardi, Aming Sugandhi, dan Tora Sudiro ini adalah reuni film komedi Quickie Express yang tayang tahun 2007 silam dan skenarionya ditulis oleh Joko Anwar. Selain itu film ini juga menyatukan 3 pemeran Pengepungan di Bukit Duri: Morgan Oey, Endy Arfian, Dewa Dayana. Menandai pula, kerja sama Joko Anwar dan Bront Palarae di luar Pengabdi Setan. Jaisal Tanjung, yang biasanya berada di belakang layar sebagai kolaborator tepercaya Joko Anwar untuk mengarahkan tata gambar, kini juga untuk pertama kalinya bermain di depan layar. Film ini akan mengisahkan dua geng yang saling bermusuhan lalu bertikai di dalam penjara Jakarta yang padat. Seolah konflik mereka belum cukup, satu per narapidana mulai tewas. Bukan karena dibunuh oleh musuh, melainkan oleh sesosok hantu ganas. Mau tak mau, kedua geng harus bekerja sama jika ingin tetap hidup. "Komedi adalah cinta pertama saya. Saya masih menggilai horor. Jadi ini saatnya menggabungkan keduanya dalam satu film," kata penulis dan sutradara Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) Joko Anwar. "Film ini adalah pencapaian terbaik Come and See Pictures sejauh ini. Komedi dan horor, dua-duanya adalah genre yang perlu craftmanship dan timing yang presisi. Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain berhasil mencapainya," kata produser Tia Hasibuan. Selain bertabur bintang, Ghost in the Cell juga menampilkan para pemain baru, termasuk Magistus Miftah, seorang penari dan pembaca tarot yang didapat melalui open casting di media sosial. Ini sekaligus menjadi debut aktingnya di layar lebar. Sementara itu, Abimana Aryasatya yang kembali ke layar lebar sebagai pemeran utama setelah terakhir kali membintangi Gundala (2019) membagikan antusiasmenya di film ini. "Ini adalah momen yang membahagiakan bagi saya, karena bisa kembali bermain untuk film yang dibintangi oleh jajaran pemeran bertabur bintang dari lintas generasi dan negara. Setelah enam tahun, yang ternyata cukup lama juga saya absen dari layar lebar, sekarang kembali dalam genre yang segar, dan kembali bekerja sama dengan sutradara paling bersinar dari generasi saat ini, Joko Anwar," terang Abimana Aryasatya. Dalam beberapa tahun terakhir, Abimana lebih banyak membintangi judul-judul serial dan film OTT. Kembalinya ke layar lebar melalui Għost in The Cell (Hantu di Penjara) akan menjadi momen yang sangat dinantikan oleh banyak penonton film Indonesia. Ikuti terus informasi terbaru dan perkembangan film Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) di Instagram @comeandseepictures. Nantikan film Ghost in The Cell (Hantu di Penjara) saat tayang di bioskop!
Tentang Come And See Pictures Come and See Pictures adalah production house yang didirikan Joko Anwar dan Tia Hasibuan pada tahun 2020 yang berkomitmen untuk memproduksi film-film berkualitas dengan cara bercerita yang unik serta craftsmanship yang tinggi. Film pertama yang mereka produksi adalah Pengabdi Setan 2: Communion untuk Rapi Films. Selain Siksa Kubur, Come and See Pictures juga telah merampungkan series original Netflix berjudul Nightmares and Daydreams yang tayang tahun 2024 lalu, serta memproduksi film panjang untuk Amazon MGM Studios bertajuk Pengepungan di Bukit Duri.
***
Redaksi Media : KOBOY MOVIE THEATER
Instagram : @koboymovietheater
Komentar
Posting Komentar